Strategi Marketing Properti Cerdas Melalui Penerapan Teknologi Digital

  Teknologi telah menjadi bagian penting dalam proses pendidikan, khususnya di masa pandemi saat ini. Namun, penerapannya masih terbatas seperti sebagai alat kolaborasi dan teks elektronik. Teknologi Mixed Reality (MR) atau realitas campuran akan mendorong revolusi teknologi dalam proses pendidikan lebih jauh lagi. Berikut adalah beberapa manfaat realitas campuran yang akan meningkatkan kualitas belajar-mengajar di ruang kelas Anda. Membenamkan Siswa ke dalam Materi Pelajaran Membaca tentang peristiwa sejarah di anggap membosankan bagi kebanyakan siswa. Realitas virtual dapat menjadikan pelajaran yang membosankan menjadi menarik bagi siswa. Contohnya ketika siswa sedang belajar tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, mereka dapat mengenakan headset VR dan berada di antara kerumunan masyarakat yang sedang menyaksikan peristiwa itu terjadi secara langsung. Siswa juga dapat berinteraksi dengan para tokoh penting yang hadir dengan bersalaman atau memberi hormat. Ini adalah cara belajar

  Web 3.0 akan merevolusi cara kita berinteraksi dengan situs web, dan diproyeksikan akan sangat berbeda dengan pendahulunya yaitu web 2.0. Web 3.0 akan mengalami perubahan yang signifikan dalam cara pengembang membuat situs web berkat teknologi Virtual Reality (VR) . VR dan web 3.0 akan menjadi pemain kunci utama dalam membawa pengalaman pengguna ke tingkat yang lebih mendalam. Bagaimana cara VR meningkatkan pengalaman web 3.0, dan manfaat apa saja yang bisa didapatkan pengguna dari revolusi web terbaru ini? Berikut adalah 5 cara VR dalam merevolusi web 3.0. 1. Menghubungkan Dunia Nyata dan Dunia Online Desas-desus tentang hadirnya Web 3.0 sebagai generasi selanjutnya dari Web 2.0 sudah banyak terdengar sejak tahun 2014. Dari web 1.0 yang hanya menawarkan halaman web statis, gambar biasa atau berbasis teks yang hampir tidak menawarkan interaksi, hingga Web 2.0 yang memungkinkan orang untuk terhubung, berinteraksi dan berbagi konten online secara bebas. Kini, evolusi ke Web 3.0 diproye

  Komedian profesional Kyle Render merupakan pionir dalam menyelengarakan acara komedi menggunakan Virtual Reality (VR) dengan tajuk Failed to Render. Render melihat Stand Up Comedy VR sebagai peluang karena metode pertunjukan ini belum pernah dilakukan oleh siapapun sebelumnya, di tambah kondisi pandemi COVID-19 sehingga menjaring penonton melalui dunia VR merupakan solusi saat itu. Kini, Render telah menyelenggarakan lebih dari 200+ acara Failed to Render, yang masing-masing dipenuhi oleh pengguna yang penasaran ingin tertawa virtual. Sungguh disayangkan jika Anda belum pernah ke acara komedi Failed to Render hingga saat, karena Anda melewatkan waktu yang sangat menyenangkan. Render telah mengumumkan rencana untuk pertunjukan komedi hibrida yang akan berlangsung secara digital serta secara langsung di Las Vegas. Acara ini akan dipandu oleh Render dengan komedian utama Stephen Briggs (Laff Tracks, Coming to the Stage, Jokesters TV). Juga beberapa komedian lain yg dijadwalkan akan tam

  Teknologi Augmented Reality (AR) telah membantu banyak industri dalam meningkatkan proses operasional dan bekerja lebih efektif, termasuk industri farmasi. Augmented Reality dalam farmasi sangat membantu dalam menjalankan tugas kompleks secara akurat, dan menghasilkan produk dengan standar tertinggi. Ini penting karena kesalahan sedikit saja bisa mengakibatkan hasil yang fatal terhadap kesehatan dan kehidupan konsumennya. Langsung saja, berikut adalah bagaimana teknologi AR membantu dalam meningkatkan aliran proses kerja, memberikan solusi cepat dan efisien untuk berbagai masalah dalam industri farmasi. Tingkatkan Proses Produksi Produksi produk farmasi adalah proses yang sangat penting, membutuhkan komitmen maksimal dan ketelitian yang tinggi untuk menghilangkan kesalahan sekecil apa pun, setiap kesalahan tidak dapat ditoleransi. Untuk menghadapi tantangan tak terduga yang mungkin muncul pada tahap ini, AR dapat menjadi solusi. Teknologi ini memungkinkan pemberdayaan bantuan jarak

  Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perkembangan teknologi yang telah merevolusi bagaimana cara bisnis beroperasi. Kini teknologi baru bernama Augmented Reality (AR) menunjukkan potensi yang menjanjikan untuk memfasilitasi banyak proses operasional bisnis di berbagai bidang. Contoh penerapannya yang paling menonjol sebagai teknologi perkantoran adalah Kacamata Pintar AR yang menawarkan banyak manfaat bagi manajer yang telah menjadikannya bagian dari proses komprehensif mereka, sehingga mereka dapat meningkatkan nilai bisnis. Kacamata pintar memungkinkan kita untuk menggabungkan informasi virtual dan fisik secara bersamaan di bidang tampilan pengguna. Kacamata pintar yang terintegrasi ke dalam berbagai proses operasional bisnis kini banyak digunakan oleh karyawan untuk melakukan tugas secara lebih efektif, khususnya untuk kebutuhan kerjasama antar karyawan. Melalui kacamata pintar, pekerja lapangan dapat melakukan tugas secara handsfree , dan  pada saat yang sama mereka dapat mene

  Selama pandemi, masyarakat jadi terbiasa bekerja dari laptop di rumah dan menghadiri meeting melalui Zoom. Tetapi bagi mereka yang bekerja di lapangan dan sering kali menjalankan tugas-tugas penting tidak bisa mendapatkan keleluasaan ruang kerja tersebut. Digitalisasi bisnis melalui AR/VR bisa menjadi solusi bagi bisnis supaya bisa tetap produktif dan optimal selama pandemi. Hingga saat ini, AR dan VR masih bersifat khusus dan eksperimental. Game Pokémon GO dan VR telah memberi kita gambaran tentang apa yang dapat dilakukan oleh teknologi. Namun dalam kasus penggunaannya, jaringan yang lebih lambat dengan latensi tinggi bisa menjadi hambatan. 5G dan jaringan optik akan memainkan peran penting dalam penerapannya, menjadi solusi penerapan digitalisasi bisnis AR/VR dengan koneksi cepat dan tanpa hambatan. Trend Digitalisasi Bisnis AR/VR saat ini Keunggulan AR dan VR sebagai teknologi perkantoran adalah keleluasaan yang diberikannya kepada karyawan untuk terlibat, bereksperimen dan mem

  Microsoft berencana untuk menghidupkan kembali orang yang telah meninggal menggunakan teknologi Augmented Reality dan AI chatbot. Chatbot yang dibuat akan meniru kepribadian manusia sungguhan berdasarkan gambar, suara, dan kemungkinan setiap jejak jejak online yang dapat membantu merekonstruksi mereka secara digital. Konsep AI chatbots bukanlah hal baru. Microsoft telah menggunakannya untuk layanan pelanggan dan permintaan dukungan di semua industri selama beberapa tahun terakhir. Mereka terkadang membuat kita berharap untuk bisa berkomunikasi dengan manusia sungguhan sebagai gantinya. Namun, bagaimana jika batasan antara chatbot dan wujud nyata menjadi semakin kabur, di mana kita bisa melakukan percakapan dengan AI yang dibangun berdasarkan kepribadian manusia yang sesungguhnya. Pendamping AI seperti aplikasi Replika AI di Android dan iOS memiliki beberapa testimonial dan ulasan dari orang-orang yang mengklaim bahwa AI telah membantu mereka di saat-saat cemas dan stres dengan berad

  Belum lama ini, Rovio Entertainment selaku pengembang di balik seri game mobile populer Angry Birds mengungkapkan, bahwa mereka telah bermitra dengan Burger King untuk kampanye pemasaran produk melalui game Angry Birds AR. Rovio akan menghadirkan pengalaman Augmented Reality baru berdasarkan waralaba burger legendaris Burger King. Kita dapat mengakses pengalaman mini-game AR interaktif ini dengan memindai kode QR khusus yang terletak pada berbagai item Burger King, dari mainan mewah dan kemasan hingga papan nama yang terletak di dalam lokasi Burger King tertentu. Untuk mengakses pengalaman AR ini kita tidak perlu mengunduh aplikasi dari pihak ketiga, karena dapat di akses langsung melalui browser smartphone. Teknologi Augmented Reality telah memberikan peluang luar biasa untuk terhubung dengan konsumen dengan cara baru, sehingga menjadikan brand terkesan unik dan menarik perhatian. Dalam game Angry Birds AR ini, pemain ditugaskan untuk mempertahankan tiga telur dari serbuan Hatchlin