Studi Kasus: Penerapan AR/VR untuk Media Pendidikan di Korea Utara

 

Terlepas dari segala isu negatif yang menyertainya, Korea Utara ternyata sangat memperdulikan kualitas pendidikan rakyatnya, terbukti dari diterapkannya teknologi AR/VR untuk media pendidikan. Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kini telah di manfaatkan di berbagai belahan dunia. Tidak hanya untuk pendidikan saja, tetapi juga memiliki manfaat yang luas seperti pelatihan keselamatan kerja lebih minim risiko dan hemat biaya, hingga tingkatkan omzet bisnis melalui efisiensi proses kerja dan meningkatkan penjualan.

Sejak awal berdirinya pada tahun 1948, Korea Utara telah menjadi sorotan kontroversi sedemikian rupa sehingga Negara ini dituduh sebagai pelanggar hak asasi manusia terburuk di dunia oleh banyak organisasi selama bertahun-tahun. Korea Utara juga menjadi terkenal atas medianya yang dikelola pemerintah dan kontrol ketat atas penduduk sipilnya, dan sebagian besar populasi umum benar-benar terputus dari internet.

Diterapkannya teknologi AR/VR untuk media pendidikan membuktikan bahwa isu-isu negatif tentang Korea Utara tersebut tidak sepenuhnya benar, karena mereka masih sangat memperdulikan kualitas pendidikan rakyatnya. Awal mula diambilnya keputusan ini adalah dari Sidang Pleno Keempat Komite Sentral Partai Ketujuh pada tahun 2019. Pimpinan Negara Kim Jong Un memerintahkan institusi Korea Utara untuk mulai menggunakan teknologi baru sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran mereka, termasuk kecerdasan buatan, papan tulis digital, dan komputer. Rupanya, inisiatif ini juga mencakup teknologi imersif termasuk AR/VR.

Menurut sebuah laporan oleh Choson Sinbo (The People's Korea), sebuah surat kabar pro-Korea Utara yang berbasis di Jepang, sebuah sekolah dasar "model" yang terletak di ibu kota Pyongyang telah menggunakan teknologi komunikasi baru sebagai bagian dari kurikulum pembelajarannya. Ini termasuk headset VR dan beberapa pengalaman AR interaktif.

Adapun bagaimana tepatnya teknologi VR digunakan di dalam kelas, hanya sedikit informasi yang tersedia saat ini. United Press International melaporkan bahwa teknologi AR digunakan sebagai alat bantu pengajaran untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui rangkaian animasi yang menawan. Menurut laporan tersebut, siswa dapat menggunakan perangkat khusus untuk memindai kartu fisik dan membuka konten AR pendidikan seperti diorama 3D. Contohnya, sebuah kartu yang menunjukkan seluruh siklus hidup hiu menggunakan animasi AR khusus.

“Sangat sadar bahwa pengenalan industri bernilai tambah tinggi akan mempercepat pembangunan ekonomi, Korea Utara tampaknya telah memulai revolusi industri keempatnya sendiri,” kata Lim Eul-chul, seorang profesor di Universitas Kyungnam Korea Selatan, menurut laporan Korsel. Kantor berita Yonhap.

Korea Utara sekalipun yang sebagian masyarakatnya dianggap terisolasi dari teknologi, ternyata sudah ikut serta dalam penerapan digitalisasi sekolah melalui teknologi AR/VR. Bagaimana dengan pendidikan di Indonesia? Apakah sudah cukup mengambil bagian dalam revolusi teknologi pendidikan ini?

Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Cara Kerja AR, Jenis-jenis dan Contohnya

4 Manfaat Augmented Reality dalam Arsitektur dan Konstruksi Bangunan

Augmented Reality Trend, Siap Mendorong Inovasi di Tahun 2022