Apa itu Green Screen dan Kelebihannya dalam Pembuatan Video

 

Sering mendengar kata green screen atau layar hijau? Populer saat ini di kalangan pencinta film, ternyata green screen sudah ada sejak akhir abad ke-19. Artikel ini akan membahas apa itu green screen dan seluk-beluknya di dunia perfilman dunia.

Green screen memegang peran yang sangat vital bagi dunia perfilman modern. Tidak hanya untuk film, green screen banyak dimanfaatkan untuk dunia fotografi. Perkembangan green screen merentang panjang hingga lebih dari 124 tahun. Berikut bahasan selengkapnya.

Apa itu green screen?

Sesuai namanya, green screen memang berupa latar berwarna hijau berukuran besar di belakang pengambilan gambar, baik untuk video atau foto. Hasil dari pengambilan video atau foto ini nantinya akan membantu penyunting foto atau video dalam mengedit hasil visualnya memakai computer-generated imagery atau CGI sesuai keinginan sutradara.

Sejarah green screen

1898 --- George Albert Smith merupakan perintis pemakaian green screen. Saat itu, ia bereksperimen memakai kain berwarna hitam agar sebuah obyek seakan-akan menghilang.

1903 --- Pemakaian green screen pertama terpopuler melalui film Train Robbery. Dalam film tersebut, jendela kereta api dicat hitam guna menambahkan adegan pemandangan saat kereta berjalan.

1918 --- Di tangan Frank Williams, efek video kroma pertama muncul. Ini tercipta berkat pemakaian teknik travelling matte dengan warna hitam.

1933 --- Green screen digunakan untuk membuat seorang pria seolah tidak terlihat dalam The Invisible Man.

1940 --- Momentum pemakaian green screen memperoleh pengakuan dalam ajang piala Oscar. Film The Thief of Baghdad menyabet penghargaan kategori best special effect berkat green screen.

1970-an – Dimulainya pemakaian perangkat lunak keying sebagaimana tampak dalam film The Empire Strikes Back (1980).

1988 – Seperti halnya The Thief of Baghdad, Who Framed Roger Rabbit memenangkan piala Oscar untuk kategori yang sama.

1999 --- The Matrix mengangkat level green screen menjadi lebih bergengsi.

Dari perkembangan di atas, chroma keying menjadi salah satu bagian penting yang mewarnai evolusi green screen dalam jasa pembuatan video dan film.

Keistimewaan dan fungsi Green Screen

Setelah memahami apa itu green screen, mungkin kamu bertanya-tanya mengapa warna hijau yang lebih dipilih. Jawaban sederhananya, karena hijau tidak mempunyai spektrum warna yang sama dengan warna kulit manusia dan obyek. Selain itu, green screen lebih efektif pada video sebab mengandung lebih banyak piksel hijau pada desain kamera daripada merah atau biru.

Green screen bermanfaat sebagai latar sehingga editor bisa memasukkan CGI ke dalam sebuah video. CGI akan mengganti warna latar dengan efek spesial yang sudah diedit ke dalam sebuah film. Proses penggantian warna dari hijau menjadi efek CGI lazim dinamakan chroma keying.

Bagaimana green screen bekerja

Sebagai lanjutan dari apa itu green screen, berikut cara kerjanya:

1. Piksel warna masuk ke green screen

Pertama-tama, piksel warna akan jatuh pada irisan lingkaran hue-saturation. Hue berhubungan erat dengan warna sedangkan saturation menunjukkan kekayaan suatu warna. Berikutnya, saklar video akan menggantikan piksel warna tersebut dengan piksel warna dari latar kanal video, contohnya peta cuaca. Piksel rona warna lain, seperti oranye (warna kulit), merah, kuning, magenta dan biru, dari kamera tetap masuk.

2. Hasil yang tampak di video

Hasil akhirnya nanti berupa petugas pembaca cuaca yang berdiri atau duduk di depan peta cuaca. Untuk adegan ini, komponen dalam green screen bebas dari unsur hijau. Patut dicatat pembaca cuaca lebih baik tidak memakai baju berwarna hijau.

Lima cara mengoptimalkan fungsi green screen

Agar maksimal, berikut tips memakai green screen yang baik:

1. Memperhatikan level pencahayaan

Atur level pencahayaan yang baik dan konsisten baik di area depan atau belakang latar. Cahaya sangatlah mempengaruhi sukses tidaknya penggunaan green screen.

2. Mempertimbangkan bayangan

Untuk mempermudah kerja keying, buatlah latar hijau kompak dengan warna yang utuh. Caranya, letakkan subyek beberapa meter di depan layar saat proses pengambilan gambar dan taruhlah three-point lighting.

3. Memperhatikan kedalaman bidang

Kedalaman bidang harus setara antara bagian depan dan belakang latarnya. Jika tidak, gambar akan terlihat tidak selevel bahkan tampak aneh.

4. Memakai tripod

Tripod sangat membantu kamera stabil pada fokus yang sama sepanjang proses pengambilan gambar. Jika goyah maka gambar akan tampak goyang atau ganjil.

5. Memakai warna baju dan alat peraga selain hijau

Jika memakai pakaian berwarna hijau maka green screen akan menjadi kacau.

Prospek green screen

Masihkah green screen tetap dipakai di masa depan? Inilah pertanyaan penting setelah apa itu green screen. Potensi pemakaian green screen sudah pernah disinggung oleh serial televisi The Mandalorian yang tayang sejak 2019. Serial ini menggunakan teknologi baru pengganti green screen, yakni LED wall.

Seperti TV LED, LED wall berguna dalam memberikan grafik pada latar ketika proses pengambilan gambar terjadi. Latar LED dapat menggantikan koreografi dan shoot di latar yang kosong.

Pemanfaatan LED wall sangat layak dipertimbangkan oleh aktor, sutradara, dan sinematografer. Meski secara jangka pendek teknik ini mahal tetapi dalam jangka waktu panjang, ia akan mengirit banyak anggaran selama di lokasi, mengatur bangunan, hingga setelah produksi. Cara lainnya adalah kamera VFX dan holographic image.

Meski sudah ada calon penggantinya, tetapi hingga sekarang green screen tetap lah yang menjadi andalan dan favorit banyak orang.

Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Cara Kerja AR, Jenis-jenis dan Contohnya

4 Manfaat Augmented Reality dalam Arsitektur dan Konstruksi Bangunan

Augmented Reality Trend, Siap Mendorong Inovasi di Tahun 2022