Apa itu Video Vertical, Contoh, dan Tips Penggunaannya untuk Bisnis?

 

Siapa sangka, tren pemasaran berupa video vertical dapat merevolusi cara kita melihat dunia digital. Berkat popularitas smartphone, video vertical telah meledak dan platform sosial semakin memanjakan mata dengan konten yang lebih 'panjang' secara vertical. Namun sebenarnya apa itu video vertical?

Pada tahun 2016, Instagram merilis Instagram Stories, yang kemudian diikuti oleh Facebook pada tahun 2017 dengan peluncuran Facebook Stories. Namun, titik puncak grafik video vertikal terjadi pada saat peluncuran platform penayangan video Instagram, yaitu IGTV.

Apa itu video vertical dan pemanfaatannya, memang terbukti dapat memaksimalkan pemasaran produk atau jasa sehingga menjadi tren yang dominan di berbagai platform media sosial, termasuk Instagram, Facebook, Twitter, dan bahkan WhatsApp. Bahkan Pinterest, platform yang lebih dikenal dengan penempatan gambar vertical, juga telah mengenalkan pin video organik.

Mau tahu lebih banyak mengenai apa itu video vertical? Simak ulasan lebih jelasnya berikut ini!

Pengertian “Apa itu Video Vertical?”

apa itu video vertical

Istilah “apa itu video vertical” mengacu kepada jenis video yang direkam atau diputar dalam orientasi vertical, di mana ketinggian lebih panjang daripada lebarnya. Ini berarti bahwa video vertical direkam atau diputar dengan sudut pandang potret, bukan pemandangan atau sudut pandang lanskap yang lebih tradisional. Video vertical biasanya diproduksi untuk ditampilkan di layar ponsel, di mana pengguna seringkali memegang perangkat secara vertical saat menggunakan aplikasi media sosial seperti Instagram, TikTok, Snapchat, dan lainnya. Video vertical juga dapat ditampilkan di platform media sosial yang lebih tradisional seperti Facebook dan YouTube.

Video vertical juga telah menjadi format yang populer dalam pemasaran digital karena popularitas media sosial dan konsumsi konten di perangkat mobile. Dalam beberapa kasus, video vertical bahkan lebih efektif daripada format lanskap tradisional dalam menciptakan interaksi pengguna yang lebih baik dengan konten.

Tak ayal ketika banyak yang bertanya-tanya tentang “apa itu video vertical” Format video vertical memungkinkan pengguna untuk merasa lebih dekat dengan konten dan memberikan pengalaman yang lebih alami karena mengisi layar ponsel sepenuhnya, seperti pengalaman sehari-hari. Tapi, untuk membuat video vertical terlihat bagus, dibutuhkan strategi dan teknik produksi yang berbeda dari format video tradisional. Kita harus memikirkan bagaimana menempatkan subjek dalam orientasi potret dan memperhatikan pencahayaan dan suara agar terlihat dan terdengar dengan baik pada layar yang lebih kecil.

Contoh penerapan video vertical

Video vertical menggabungkan kedua faktor ini dengan apik, menciptakan pengalaman menonton yang intim, imersif, dan bebas gangguan. Tidak mengherankan bahwa sejumlah merek berhasil merangkul format ini, meskipun ada beberapa yang masih setia pada video lanskap untuk menyampaikan konteks dan kedalaman yang lebih besar. Namun, dengan fakta ini, sepertinya tidak bijaksana untuk mengabaikan potensi besar dari video vertical.

1. National Geographic

apa itu video vertical

Ketika platform IGTV diluncurkan, banyak orang bertanya-tanya tentang video vertical, atau apa itu video vertical. Namun, National Geographic telah membuktikan bahwa video vertical dapat menghasilkan pengalaman yang sama imersifnya dengan format 16:9 yang lebih luas. Sebagai mitra peluncuran IGTV, mereka menampilkan episode penuh dan terakhir dari film dokumenter "One Strange Rock" dalam format vertical 9:16, membawa pemirsa dalam perjalanan yang tak terlupakan. Dengan sentuhan keajaiban dari astronot berbicara tentang Bumi, acara ini membantu menciptakan perasaan yang lebih imersif dan menghasilkan lebih dari tiga juta penayangan hingga saat ini. National Geographic telah membuktikan bahwa video vertical bukan hanya untuk konten cepat saji, tetapi juga cocok untuk film dokumenter penuh.

2. Spotify

Dalam industri musik yang semakin berkembang menuju platform digital, video musik telah mengalami pergeseran besar dari lanskap tradisional menuju seluler. Spotify, sebagai salah satu pemimpin dalam industri, telah mengambil langkah berani dengan meminta artis-artis terkenal untuk membuat video vertical eksklusif untuk aplikasi selulernya, termasuk Selena Gomez yang telah meluncurkan "Bad Liar" secara eksklusif di aplikasi tersebut sebelum dirilis di tempat lain. Tren video musik vertical semakin populer di platform seluler, di mana pengguna dapat menonton video dengan orientasi vertical, yang merupakan format yang lebih sesuai dengan cara orang menggunakan ponsel mereka. Dengan semakin banyaknya artis yang mengadopsi tren ini dan membuat video musik vertical yang menarik, bukan hanya versi tradisional, sepertinya kita sedang menyaksikan pergeseran menuju era baru dalam musik dan visualisasi.

3. Mercedes-Benz

Mercedes-Benz adalah brand besar lainnya yang bereksperimen dengan video vertical yang diformat dan dirancang secara khusus untuk ditampilkan pada perangkat seluler dengan orientasi vertical. Ketika publik bertanya-tanya “apa itu video vertical?”, maka dirilislah film pendek yang berjudul "The First Driver" dan diproduksi secara format vertical untuk IGTV, yang telah menjadi platform populer untuk menonton video vertical. Film pendek Ini bercerita tentang Bertha Benz, yang memulai perjalanan jarak jauh bermotor pertama. Dan meskipun kendaraan dan jalan berliku mungkin tidak cocok secara alami untuk vertikal, Mercedes Benz dengan jelas menyadari pentingnya membuat konten untuk semua format, terutama ketika sebagian besar pengguna melihat konten di perangkat seluler. Selain itu, Mercedes-Benz juga pernah bereksperimen dengan iklan video vertical di Instagram untuk mempromosikan Mercedes-Benz C-Class Cabriolet baru, dan iklan tersebut berhasil menjangkau 2,6 juta orang dengan hasil yang signifikan dalam kampanye pemasaran mereka.

4. Netflix

apa itu video vertical

Netflix telah menemukan sebuah fakta menarik, yakni sekitar 20% tayangan mereka diputar di perangkat seluler, dan lebih dari 50% anggota Netflix mengakses layanan menggunakan perangkat seluler mereka setiap bulan. Jangan salah, meskipun pemirsa seluler terkadang diabaikan, namun Netflix tidak berhenti untuk terus menginvestasikan fitur-fitur yang ramah seluler. Salah satu fitur terbaru yang patut disebutkan adalah video vertical, yaitu fitur yang memungkinkan kita menonton pratinjau acara dalam format baru yang menarik. Apa itu video vertical Ini adalah format tampilan layar yang lebih tinggi daripada lebarnya, sehingga cocok untuk ditampilkan pada perangkat seluler dalam posisi vertical. Dalam durasi 30 detik, pratinjau ini dapat diakses dengan mudah di aplikasi seluler, menjadikan pencarian dan penjelajahan pengalaman pengguna Netflix menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Bahkan, dengan fitur ini, Anda dapat menambahkan acara ke daftar Anda atau menonton langsung, membuktikan bahwa video vertical tidak hanya fungsional, tapi juga kreatif.

5. Pure Gym

Meskipun PureGym mungkin tidak sebesar merek lain yang disebutkan di sini, strategi iklannya yang cerdas dan efektif telah membuat merek ini semakin terlihat dan dikenal secara online.

Baru-baru ini, PureGym merilis kampanye iklan video vertical di Facebook yang dirancang untuk menjangkau lokasi tertentu di seluruh Inggris Raya dan memperkenalkan branding dan desain iklan yang baru.

Dalam format video vertical ini, penonton dapat lebih fokus dan tidak terlalu terganggu karena tidak memiliki opsi untuk melihat ke kiri atau kanan. Jenis iklan ini juga memungkinkan kreativitas yang lebih besar, dengan opsi untuk memanfaatkan ketinggian vertical dan memasukkan beberapa sudut dan konten bergulir.

Menurut data Facebook, kampanye iklan vertikal PureGym sukses di semua area yang dituju. Selama kampanye yang berlangsung dari tanggal 5 hingga 28 Februari 2018, PureGym mencatat peningkatan ingatan iklan sebesar 33 poin, peningkatan kesukaan sebesar 18 poin, dan peningkatan preferensi merek sebesar 19 poin.

Tips penggunaan video vertical untuk bisnis

Video vertikal menjadi semakin populer dan banyak digunakan dalam strategi video marketing digital saat ini, karena semakin banyak orang menggunakan ponsel pintar untuk mengakses konten online. Berikut beberapa tips pemanfaatan video vertikal untuk bisnis:

1. Pilih platform yang tepat

Pastikan Anda memilih platform yang tepat untuk memposting video vertikal Anda. Instagram dan TikTok adalah platform yang sangat cocok untuk konten video vertikal, sementara LinkedIn atau Facebook lebih cocok untuk video horizontal.

2. Gunakan judul yang menarik

Judul video Anda harus menarik perhatian dan menggambarkan konten yang akan ditonton oleh pengguna. Ini akan membantu untuk menarik lebih banyak pengunjung ke video Anda.

3. Buat video yang singkat

Video vertikal biasanya memiliki durasi yang lebih pendek daripada video horizontal, sehingga Anda harus memastikan bahwa video Anda singkat dan padat. Coba tampilkan pesan Anda dalam waktu 60 detik atau kurang.

4. Fokus pada konten visual

Karena ruang tampilan vertikal terbatas, pastikan video Anda menampilkan konten visual yang menarik. Gunakan warna-warna cerah dan grafis yang menarik untuk membuat video Anda terlihat menarik.

5. Gunakan teks sebagai pelengkap

Karena video vertikal biasanya dilihat di ponsel pintar, gunakan teks sebagai pelengkap untuk pesan Anda. Pastikan teks Anda mudah dibaca dan terlihat jelas pada layar kecil.

6. Gunakan suara yang jelas

Pastikan suara dalam video Anda jelas dan terdengar dengan baik pada ponsel pintar. Gunakan alat bantu seperti mikrofon untuk meningkatkan kualitas suara video Anda.

7. Sertakan panggilan tindakan

Selalu sertakan panggilan tindakan pada video Anda untuk mengarahkan pengguna ke situs web atau halaman sosial media Anda. Pastikan tautan yang disertakan terlihat jelas dan mudah diakses.

Kesimpulan

Demikian tadi penjelasan lengkap mengenai apa itu video vertical, contoh, dan tips penggunaannya untuk bisnis. Video vertical merupakan format video yang memiliki orientasi potret, dengan ketinggian lebih panjang daripada lebarnya. Format ini umumnya diproduksi untuk ditampilkan di layar ponsel dan populer dalam pemasaran digital karena penggunaan perangkat mobile yang semakin meningkat dan pengalaman menonton yang intim dan imersif. Beberapa merek yang telah memanfaatkan format video vertical adalah National Geographic dan Spotify. Namun, untuk memproduksi video vertical yang menarik dan efektif, diperlukan strategi dan teknik produksi yang berbeda dari format video tradisional. Hal ini termasuk memikirkan bagaimana menempatkan subjek dalam orientasi potret, memperhatikan pencahayaan, dan menyesuaikan suara agar terlihat dan terdengar dengan baik pada layar yang lebih kecil. Semoga bermanfaat!

Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Cara Kerja AR, Jenis-jenis dan Contohnya

4 Manfaat Augmented Reality dalam Arsitektur dan Konstruksi Bangunan

Augmented Reality Trend, Siap Mendorong Inovasi di Tahun 2022