Mixed Reality vs Augmented Reality: Manakah yang Lebih Baik?

 

Mixed Reality vs Augmented Reality merupakan istilah yang sering digunakan secara bergantian, namun keduanya merujuk pada teknologi yang berbeda namun saling berkaitan.

Mixed reality merupakan evolusi dari augmented reality, di mana dunia fisik dan digital berinteraksi secara lebih mendalam. Objek virtual tidak hanya ditampilkan di atas dunia nyata, tetapi juga dapat berinteraksi dengan objek fisik.

Sementara itu, augmented reality lebih fokus pada overlay informasi digital pada dunia nyata, tanpa interaksi yang kompleks antara dunia fisik dan virtual.

Augmented reality telah menjadi populer berkat aplikasi seperti Pokémon Go, yang memungkinkan pengguna melihat karakter virtual di dunia nyata. Namun, teknologi ini hanya merupakan awal dari teknologi imersif yang kini telah berkembang pesat.

Mixed Reality membawa pengalaman ini ke tingkat yang lebih tinggi dengan memungkinkan pengguna berinteraksi dengan objek virtual secara lebih natural.

Artikel ini akan membahas kelebihan dan kekurangan dari Mixed Reality vs Augmented Reality, serta mempertimbangkan mana yang lebih baik untuk di jalankan di berbagai aplikasi.

Pengertian Augmented Reality dan Mixed Reality

Augmented Reality adalah teknologi yang menambahkan lapisan konten digital ke dunia nyata.

Melalui perangkat seperti smartphone, tablet, atau kacamata pintar, pengguna dapat melihat informasi tambahan seperti teks, gambar, atau animasi yang diintegrasikan dengan pandangan mereka tentang lingkungan fisik.

Contohnya, aplikasi AR dapat memvisualisasikan penempatan furnitur di ruangan dengan melapiskan model 3D di layar perangkat.

Mixed Reality (MR), di sisi lain, mengambil langkah lebih jauh dengan mengintegrasikan objek digital ke dalam lingkungan fisik secara lebih interaktif.

Dalam MR, pengguna tidak hanya melihat konten digital, tetapi juga dapat berinteraksi dengan objek virtual seolah-olah mereka adalah bagian dari dunia nyata.

Teknologi ini sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan interaksi kompleks, seperti pelatihan medis atau desain industri.

Kelebihan dan Kekurangan Mixed Reality vs Augmented Reality

Mixed Reality vs Augmented Reality adalah dua teknologi yang kian populer, meskipun sering kali membingungkan. MR menggabungkan dunia fisik dan digital dengan interaksi yang mendalam, memungkinkan pengguna berinteraksi dengan objek virtual dalam konteks ruang nyata.

Sebaliknya, AR menambahkan elemen digital ke pandangan dunia nyata tanpa menciptakan interaksi yang sama, sering digunakan untuk menampilkan informasi tambahan.

Meskipun MR menawarkan pengalaman yang lebih imersif, penggunaannya memerlukan perangkat canggih, sedangkan AR lebih mudah diakses dan lebih luas penggunaannya. Pilihan antara keduanya bergantung pada tujuan penggunaan dan tingkat interaksi yang diinginkan.

Kelebihan Mixed Reality (MR)

Mixed Reality (MR) memiliki sejumlah kelebihan yang menjadikannya teknologi yang menarik dan inovatif. Berikut adalah beberapa kelebihan dari MR:

1. Interaksi Lingkungan Nyata dan Virtual

Mixed reality memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan objek virtual yang dapat berintegrasi secara lebih natural dengan lingkungan fisik. Pengguna dapat melihat dan berinteraksi dengan objek digital seolah-olah mereka ada di ruang yang sama, memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan realistis.

2. Pengalaman Immersif

MR menawarkan pengalaman yang lebih immersif dibandingkan AR. Pengguna tidak hanya melihat objek virtual, tetapi juga dapat berpartisipasi dalam simulasi dan skenario yang kompleks, meningkatkan rasa keterlibatan dan presentasi informasi.

3. Penggunaan dalam Pelatihan dan Pendidikan

MR sangat bermanfaat dalam konteks pelatihan dan pendidikan, di mana pengguna dapat mempelajari keterampilan baru dalam simulasi yang mendekati situasi dunia nyata. Ini memungkinkan pengguna untuk berlatih tanpa risiko, seperti pelatihan medis atau teknik.

4. Kemampuan untuk Mengadaptasi Objek Digital

Dalam MR, objek digital dapat beradaptasi dengan lingkungan fisik, termasuk skala dan proporsi, memungkinkan pengalaman yang lebih realistis. Misalnya, sebuah objek virtual dapat terlihat lebih besar atau lebih kecil sesuai dengan lokasi dan perspektif pengguna.

5. Kolaborasi yang Ditingkatkan

MR memungkinkan kolaborasi antara beberapa pengguna di lingkungan yang sama, baik secara fisik maupun virtual. Ini membuka peluang untuk kerja tim yang lebih baik dalam proyek desain, rekayasa, dan pelatihan.

Kekurangan Mixed Reality (MR)

Meskipun Mixed Reality (MR) menawarkan banyak kelebihan, ada juga beberapa kekurangan dan tantangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kekurangan dari mixed reality:

1. Biaya Teknologi Tinggi

Teknologi MR sering kali memerlukan perangkat keras yang lebih canggih dan mahal dibandingkan dengan AR. Ini dapat menjadi hambatan bagi banyak pengguna dan organisasi yang ingin mengadopsi teknologi ini.

2. Kompleksitas Pengembangan

Mengembangkan aplikasi MR bisa jauh lebih kompleks dibandingkan dengan aplikasi AR. Pengembang perlu mempertimbangkan banyak faktor, seperti pelacakan gerakan, integrasi objek fisik, dan rendering real-time.

3. Persyaratan Ruang

Penggunaan MR sering kali memerlukan ruang yang lebih besar dan terbuka untuk dapat berfungsi secara optimal. Hal ini mungkin tidak praktis di lingkungan yang terbatas atau padat.

4. Batasan dalam Penggunaan Sehari-hari

Meskipun MR menawarkan pengalaman yang menarik, penggunaan sehari-hari dapat terbatas. Banyak aplikasi MR lebih relevan dalam konteks profesional atau industri daripada penggunaan konsumen biasa.

5. Tantangan dalam Penggunaan Awam

Masyarakat umum mungkin memerlukan waktu untuk terbiasa dengan teknologi MR dan tidak semua orang memiliki akses atau keahlian untuk menggunakan perangkat MR dengan efektif. Hal ini dapat menghambat adopsi teknologi secara luas.

Kelebihan Augmented Reality (AR)

Augmented Reality (AR) memiliki sejumlah kelebihan yang menjadikannya teknologi yang sangat berharga dalam berbagai bidang. Berikut adalah beberapa kelebihan augmented reality yang utama:

1. Aksesibilitas yang Lebih Baik

AR dapat diakses melalui perangkat yang lebih umum seperti smartphone dan tablet, sehingga lebih mudah digunakan oleh banyak orang tanpa memerlukan perangkat khusus yang mahal.

2. Pengembangan yang Lebih Sederhana

Mengembangkan aplikasi AR biasanya lebih mudah dibandingkan MR. AR berfokus pada overlay informasi digital di atas lingkungan fisik tanpa memerlukan integrasi kompleks.

3. Fleksibilitas Penggunaan

AR dapat digunakan dalam berbagai situasi, dari hiburan hingga pendidikan dan pemasaran, menjadikannya pilihan yang menarik bagi banyak industri.

Kekurangan Augmented Reality (AR)

Meskipun Augmented Reality (AR) menawarkan banyak kelebihan, ada juga sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kekurangan utama dari teknologi AR:

1. Interaksi Terbatas

AR sering kali memiliki interaksi yang lebih terbatas dengan objek virtual. Pengguna tidak dapat berinteraksi dengan cara yang sama seperti dalam MR, yang membatasi kedalaman pengalaman.

2. Pengalaman yang Kurang Immersif

AR tidak memberikan pengalaman yang sama imersif dibandingkan MR, karena objek digital tidak berintegrasi secara mendalam dengan lingkungan fisik.

3. Ketergantungan pada Kamera dan Sensor

AR bergantung pada kamera dan sensor perangkat untuk mendeteksi lingkungan, yang dapat menjadi tantangan dalam kondisi pencahayaan yang buruk atau lingkungan yang kompleks.

Headset dan Perangkat MR/AR

Dalam dunia Augmented Reality (AR) dan Mixed Reality (MR), sudah ada berbagai jenis headset dan perangkat yang dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik. Headset Virtual Reality (VR), seperti Oculus Rift, dibuat khusus untuk membawa pengguna sepenuhnya ke dalam dunia yang dibuat oleh komputer.

Sementara itu, perangkat AR dan MR bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna di dunia nyata. Contoh dari headset mixed reality adalah Microsoft HoloLens dan penerusnya, Microsoft HoloLens 2. Perangkat ini dapat melapisi hologram dan informasi digital pada lingkungan fisik pengguna, sehingga memungkinkan interaksi dengan objek nyata dan virtual secara bersamaan.

Di sisi lain, perangkat AR seperti Google Glass 1 dan kacamata pintar lainnya berfokus pada penyajian informasi kontekstual yang relevan dengan lingkungan pengguna. Perangkat ini dapat berfungsi sebagai perpanjangan dari smartphone, menawarkan kemampuan AR melalui kamera dan layar bawaan mereka.

1. Microsoft HoloLens

Microsoft, sebagai perusahaan teknologi terkemuka, telah menjadi pemain utama dalam teknologi mixed reality dengan produk mereka, HoloLens. HoloLens menggabungkan kemampuan AR dan MR, memungkinkan pengguna melihat lingkungan nyata mereka dengan tambahan gambar digital dan hologram. Perangkat canggih ini, yang berbasis Windows, telah digunakan dalam berbagai industri, seperti konstruksi, game, kesehatan, dan pendidikan, untuk keperluan praktis dan inovatif.

2. Google Glass

Google, perusahaan teknologi terkemuka lainnya, juga terjun ke dunia augmented reality melalui produk mereka, Google Glass. Meskipun awalnya diluncurkan sebagai perangkat untuk konsumen, Google Glass kini lebih fokus pada penggunaan di lingkungan bisnis. Dengan tampilan head-up, pengguna dapat melihat informasi langsung di depan mereka, yang sangat berguna di sektor industri dan manufaktur. Di lingkungan ini, efisiensi, keselamatan, dan pengoperasian hands-free menjadi sangat penting, menjadikan Google Glass sebagai alat yang efektif.

3. Apple AR

Apple, yang dikenal dengan produk-produknya yang mendunia, juga memiliki peran besar dalam teknologi augmented reality melalui ARKit4. Kerangka kerja inovatif ini memungkinkan pengembang membuat aplikasi AR untuk perangkat iOS. Dengan ARKit, iPhone dan iPad dapat memberikan pengalaman AR yang canggih, meningkatkan cara pengguna berinteraksi dengan dunia nyata. Apple terus mengembangkan teknologi AR, dengan rumor mengenai peluncuran headset AR di masa depan, yang berpotensi menghadirkan kemampuan baru dalam dunia augmented reality.

4. Filter Snapchat

Snapchat, platform media sosial yang populer, telah menjadi pelopor dalam penggunaan AR melalui filter-filter mereka. Dengan menghadirkan AR dalam aplikasi, Snapchat membantu memperkenalkan teknologi ini ke lebih banyak konsumen. Pengguna Snapchat bisa menambahkan gambar dan animasi digital ke foto selfie mereka, yang membuat aplikasi ini sangat populer, terutama di kalangan generasi muda. Kesuksesan Snapchat tidak hanya berdampak pada platform itu sendiri, tetapi juga menginspirasi platform media sosial lainnya untuk menambahkan fitur AR.

Dalam dunia AR dan realitas campuran, perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Google, dan Apple, bersama dengan startup inovatif seperti Snapchat, telah berperan penting dalam mengembangkan dan memajukan teknologi ini.

Produk dan inovasi mereka terus mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital, menciptakan perubahan di berbagai sektor, mulai dari hiburan dan media sosial hingga aplikasi industri dan bisnis.

Interaksi dan Pengalaman Pengguna

Perbandingan antara Mixed Reality vs Augmented Reality juga mencakup kepada interaksi dan pengalaman pengguna. Dalam Augmented Reality (AR) dan Mixed Reality (MR), interaksi sangat penting untuk membentuk pengalaman pengguna.

Teknologi ini memungkinkan orang berinteraksi dengan elemen digital yang ditampilkan di atas dunia nyata, menciptakan perpaduan yang mulus antara dunia virtual dan fisik.

AR menambahkan elemen virtual untuk memperkaya cara kita melihat lingkungan nyata, sedangkan MR lebih maju dengan memungkinkan pengguna berinteraksi langsung dengan objek virtual seolah-olah mereka ada di dunia nyata.

Pengguna bisa memanipulasi objek dan antarmuka virtual dalam aplikasi MR dengan alat seperti sarung tangan, pengontrol, atau hanya menggunakan tangan, tergantung pada sistem yang digunakan.

Misalnya, keyboard virtual bisa digunakan untuk memasukkan data, atau pengguna bisa berkolaborasi dalam membangun sesuatu secara digital di ruang MR yang sama.

Kolaborasi AR dan MR

Kolaborasi merupakan elemen kunci dalam interaksi dan pengalaman pengguna di lingkungan augmented reality vs mixed reality. Teknologi ini memungkinkan orang untuk bekerja sama dalam ruang virtual, berinteraksi dengan konten digital dan dengan orang lain di dunia nyata. Dalam konteks augmented reality vs mixed reality, kemampuan untuk menghadirkan kolaborasi digital dan fisik menjadi daya tarik utama.

Bagi desainer UX, menciptakan lingkungan kolaboratif di augmented reality vs mixed reality membutuhkan pemikiran yang matang mengenai bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan elemen virtual dan pengguna lain. Teknologi ini terus berkembang, membuka jalan bagi cara-cara baru untuk berkolaborasi dan berinteraksi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di lingkungan profesional.

Secara keseluruhan, interaksi dan pengalaman pengguna di augmented reality vs mixed reality adalah hasil dari kombinasi antara interaksi digital, pengalaman yang mendalam, rasa kehadiran yang nyata, dan kolaborasi. Dengan terus majunya teknologi ini, semakin banyak peluang baru bagi pengguna untuk terlibat secara kreatif dan inovatif, baik dengan orang lain maupun dengan lingkungan mereka.

Penerapan di Berbagai Bidang

AR dan MR digunakan di berbagai sektor. Dalam Mixed Reality vs Augmented Reality, AR memvisualisasikan informasi digital dalam dunia nyata, sedangkan MR menggabungkan dunia nyata dan virtual secara lebih interaktif.

Di pendidikan, teknologi ini mendukung pembelajaran interaktif, di bidang medis membantu simulasi operasi, dalam manufaktur memfasilitasi perakitan, dan di sektor hiburan menciptakan pengalaman imersif yang menggabungkan dunia nyata dan virtual.

1. Bidang Kesehatan dan Pelatihan

Dalam bidang kesehatan AR dan MR membawa banyak kemajuan. Teknologi ini mempermudah prosedur medis, memberikan cara baru untuk pelatihan, dan membantu proses diagnosis. 

Contohnya, ahli bedah menggunakan AR untuk menampilkan gambar virtual di atas tubuh pasien, sehingga operasi bisa dilakukan dengan lebih presisi. Selain itu, tenaga medis menggunakan MR untuk simulasi pelatihan yang lebih nyata, seperti berlatih teknik bedah atau menghadapi situasi medis yang rumit.

2. Bidang Game dan Hiburan

Industri game dan hiburan telah menggunakan AR dan MR untuk memberikan pengalaman seru bagi konsumen. Game AR yang populer seperti Pokémon GO membuat teknologi ini dikenal luas, karena pengguna bisa berinteraksi dengan campuran dunia nyata dan elemen digital.

Di sisi lain, game MR seperti HoloLens dari Microsoft menciptakan pengalaman interaktif dengan menggabungkan objek virtual dan ruang fisik, sehingga pengguna bisa berinteraksi dengan dunia digital dan nyata sekaligus.

3. Bidang Bisnis dan Produksi

Teknologi AR dan MR memiliki dampak besar pada dunia bisnis dan produksi, terutama di industri seperti manufaktur, konstruksi, dan ritel. Perusahaan menggunakan AR untuk meningkatkan efisiensi pekerja, mempermudah proses perakitan, dan memperbaiki prosedur pemeliharaan.

Sementara itu, MR memungkinkan insinyur melihat prototipe virtual di lingkungan nyata, sehingga mereka bisa menguji dan memvisualisasikan desain tanpa perlu membuat banyak prototipe fisik.

4. Bidang Pendidikan

Di bidang pendidikan, teknologi AR dan MR bisa membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik. Aplikasi AR memungkinkan informasi dan gambar digital muncul di atas buku teks fisik, sehingga siswa bisa mempelajari materi dengan lebih mendalam.

MR membawa pembelajaran lebih jauh dengan menciptakan lingkungan 3D yang mendalam, di mana siswa dapat menjelajahi dan berinteraksi dengan materi pelajaran dari berbagai sudut pandang. Teknologi ini dapat mengubah cara belajar di ruang kelas tradisional, memberikan kesempatan untuk kolaborasi, eksplorasi, dan eksperimen dalam berbagai mata pelajaran.

Tren dan Implikasi Masa Depan

Augmented Reality (AR) dan Mixed Reality (MR) terus berkembang pesat, menghadirkan pengalaman unik dalam memadukan dunia digital dengan lingkungan fisik. Dengan teknologi seperti ARCore dan ARKit, para pengembang kini lebih mudah menciptakan pengalaman augmented reality vs mixed reality di smartphone. Pengguna dapat memanfaatkan ponsel, tablet, dan kamera untuk berinteraksi dengan elemen virtual, membuat teknologi ini lebih mudah diakses oleh banyak orang.

Seiring dengan meningkatnya penggunaan headset VR dan konsol game, permintaan akan pengalaman imersif di berbagai simulasi juga semakin tinggi. Teknologi augmented reality vs mixed reality kini digunakan di berbagai industri, seperti film, TV, dan hiburan, untuk menciptakan konten yang lebih realistis dan interaktif.

Kedekatan AR dan MR dengan konsep metaverse juga menghadirkan berbagai peluang baru, tetapi di sisi lain, juga menimbulkan tantangan, terutama dalam hal keamanan digital.

Dalam waktu dekat, augmented reality vs mixed reality diperkirakan akan memainkan peran penting dalam dunia kerja. Teknologi ini dapat menampilkan informasi digital langsung di atas mesin atau peralatan, sehingga memudahkan pekerja dalam melakukan visualisasi, memecahkan masalah, dan melakukan perawatan dengan lebih cepat.

AR dan MR juga memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam pelatihan keselamatan, yang dapat membantu mengurangi kecelakaan kerja serta meningkatkan kinerja pekerja secara keseluruhan.

Ketika membandingkan augmented reality vs mixed reality, pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan Anda. AR menawarkan pengalaman yang lebih sederhana dan mudah diakses, terutama melalui aplikasi smartphone seperti filter media sosial dan navigasi. Ini membuat AR lebih cocok untuk penggunaan sehari-hari.

Di sisi lain, MR memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan interaktif, memungkinkan pengguna tidak hanya melihat, tetapi juga berinteraksi dengan elemen virtual seolah-olah mereka benar-benar ada di dunia nyata.

MR lebih sering digunakan dalam lingkungan profesional seperti industri, kesehatan, dan pendidikan, karena kemampuannya untuk menciptakan simulasi yang realistis dan imersif. MonsterAR menawarkan layanan AR dan MR yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan, serta menyediakan free konsultasi untuk membantu Anda menentukan solusi terbaik untuk proyek Anda.

Jadi, pilihan antara AR dan MR akan bergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna. Jika Anda mencari teknologi yang praktis dan mudah diakses dalam kehidupan sehari-hari, AR mungkin pilihan yang lebih baik. Namun, jika Anda memerlukan solusi yang lebih canggih untuk kebutuhan profesional, MR akan menjadi pilihan yang lebih unggul.

Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Cara Kerja AR, Jenis-jenis dan Contohnya

4 Manfaat Augmented Reality dalam Arsitektur dan Konstruksi Bangunan

Augmented Reality Trend, Siap Mendorong Inovasi di Tahun 2022