Cara Menghitung Cycle Time yang Penting Dalam Proses Produksi
Cara menghitung cycle time dalam dunia industri dan manufaktur merupakan hal yang sangat penting, karena efisiensi waktu menjadi faktor krusial untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya operasional.
Salah satu metrik yang dapat membantu dalam hal ini adalah cycle time, yaitu ukuran waktu yang menunjukkan seberapa efektif suatu proses produksi berjalan dari awal hingga akhir.
Artikel kali ini adalah panduan lengkap untuk memahami pengertian cycle time, mengapa metrik ini penting, serta bagaimana langkah-langkah praktis dalam cara menghitung cycle time yang bisa Anda terapkan langsung pada bisnis atau proses produksi Anda.
Pengertian Cycle Time
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produksi, mulai dari awal hingga akhir. Metrik ini mencakup dua komponen utama, yaitu process time (waktu yang benar-benar digunakan untuk melakukan pekerjaan) dan delay time (waktu tunggu yang terjadi karena menunggu bahan, persetujuan, atau proses lain sebelum melanjutkan pekerjaan).
Dengan mengetahui cycle time, perusahaan dapat lebih mudah mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Misalnya, apakah masalah ada di bagian produksi, pengiriman bahan baku, atau di proses pengecekan kualitas. Hasil pengukuran ini kemudian bisa digunakan untuk mengoptimalkan alur kerja sehingga efisiensi meningkat dan biaya operasional berkurang.
Selain di industri manufaktur, cycle time juga banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang lain seperti pengembangan perangkat lunak, layanan finansial, hingga sektor ritel.
Hal ini karena cycle time dapat dijadikan tolok ukur kinerja yang bersifat universal: seberapa cepat suatu proses dapat menghasilkan output yang diinginkan.
Mengapa Cycle Time Penting?
Mengukur cycle time bukan sekadar menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu produk. Lebih dari itu, cycle time memberikan informasi berharga yang bisa menjadi dasar dalam pengambilan keputusan bisnis.
Dengan memahami cara menghitung cycle time secara tepat, Anda akan lebih mudah menemukan kelemahan dalam proses produksi dan merencanakan strategi perbaikannya. Berikut adalah beberapa alasannya:
1. Mengukur Efisiensi Produksi
Dengan mengetahui cycle time, Anda bisa menilai apakah proses produksi berjalan sesuai target atau justru terlalu lama. Cycle time yang panjang menandakan adanya hambatan dalam alur kerja, seperti keterlambatan bahan baku atau penggunaan mesin yang kurang optimal.
2. Mengidentifikasi Area yang Perlu Diperbaiki
Analisis cycle time memungkinkan Anda menemukan titik lemah dalam produksi. Misalnya, jika waktu tunggu terlalu lama pada tahap tertentu, Anda bisa meninjau kembali metode kerja, alokasi sumber daya, atau bahkan mempertimbangkan otomatisasi untuk mempercepat proses.
3. Meningkatkan Produktivitas
Semakin efisien cycle time, semakin banyak unit produk yang dapat dihasilkan dalam periode tertentu. Ini berarti peningkatan kapasitas produksi tanpa harus menambah biaya tenaga kerja atau investasi besar pada peralatan baru.
4. Mendukung Perencanaan Bisnis
Data cycle time yang akurat dapat membantu Anda membuat perencanaan yang lebih baik, mulai dari estimasi kapasitas produksi, penentuan harga produk, hingga perhitungan kebutuhan tenaga kerja.
5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Waktu produksi yang efisien memastikan pesanan pelanggan dapat dipenuhi tepat waktu. Hal ini bukan hanya meningkatkan kepercayaan, tetapi juga menciptakan peluang bagi bisnis Anda untuk unggul dalam persaingan pasar.
Cara Menghitung Cycle Time
Sebelum masuk ke rumus dan perhitungan, penting bagi Anda untuk memahami bahwa cycle time bukan hanya angka di atas kertas. Metrik ini pada dasarnya mencerminkan bagaimana waktu digunakan dalam proses produksi sehari-hari.
Bayangkan jika setiap menit yang berjalan bisa diukur secara presisi, maka Anda akan lebih mudah menemukan di mana letak keterlambatan, apakah pada proses produksi, pengiriman bahan, atau saat menunggu persetujuan dari pihak lain.
Dengan begitu, hasil penghitungan cycle time bukan hanya menjadi laporan, tetapi juga alat strategis untuk mengambil keputusan bisnis. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung cycle time dalam proses produksi:
1. Tentukan Net Production Time
Net production time adalah total waktu yang benar-benar digunakan untuk kegiatan produksi aktif, setelah dikurangi waktu istirahat, waktu tunggu bahan, meeting, atau aktivitas lain yang tidak langsung berkaitan dengan proses produksi.
Sebagai contoh, jika sebuah tim produksi memiliki total jam kerja 8 jam per hari, namun 1 jam digunakan untuk istirahat, briefing, atau menunggu material datang, maka net production time yang tercatat hanyalah 7 jam efektif.
Menghitung net production time dengan benar sangat penting, karena angka inilah yang menjadi dasar dalam perhitungan cycle time. Jika tidak dikurangi waktu non-produktif, hasil penghitungan bisa menyesatkan dan memberi kesan bahwa proses lebih efisien daripada kenyataannya.
2. Hitung Jumlah Unit yang Diproduksi
Jumlah unit yang diproduksi adalah total barang atau produk yang berhasil diselesaikan dalam periode waktu tertentu. Angka ini sangat penting karena akan digunakan sebagai pembagi dalam rumus cycle time.
Sebagai contoh, jika dalam satu minggu sebuah lini produksi menghasilkan 500 unit produk jadi, maka angka “500” inilah yang dimasukkan ke dalam perhitungan. Jumlah unit ini sebaiknya dihitung berdasarkan produk yang benar-benar lolos uji kualitas (quality check).
Mengapa demikian? Karena jika produk cacat atau tidak sesuai standar tetap dihitung, hasil perhitungan cycle time bisa jadi tidak akurat. Dengan menghitung unit yang valid saja, Anda akan memperoleh gambaran realistis mengenai kecepatan dan efisiensi produksi.
3. Gunakan Rumus Berikut
Setelah mengetahui net production time dan jumlah unit yang diproduksi, langkah selanjutnya adalah memasukkan data tersebut ke dalam rumus dasar cycle time:
Rumus ini akan menunjukkan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk. Semakin kecil hasilnya, berarti semakin efisien proses produksi yang dijalankan.
Sebagai contoh, jika net production time Anda adalah 80 jam dan jumlah produk yang dihasilkan sebanyak 400 unit, maka:
4. Konversi ke Satuan Waktu yang Diinginkan
Jika diperlukan, konversikan hasil cycle time ke satuan waktu yang lebih sesuai, seperti menit atau detik.
Contoh Perhitungan Cycle Time:
Misalkan sebuah perusahaan memiliki net production time selama 80 jam dan berhasil memproduksi 400 unit produk. Maka, perhitungan cycle time-nya adalah:
Dengan demikian, diperlukan waktu rata-rata 12 menit untuk memproduksi satu unit produk. Angka ini bukan sekadar hasil perhitungan, melainkan gambaran nyata tentang seberapa cepat dan efisien proses produksi berjalan.
Jika angka tersebut lebih lama dari target yang Anda tentukan, maka hal ini bisa menjadi sinyal untuk melakukan evaluasi terhadap alur kerja, penggunaan mesin, atau manajemen tenaga kerja. Sebaliknya, jika hasilnya sesuai atau bahkan lebih cepat dari target, maka artinya proses produksi Anda sudah berjalan efektif.
Dari sini, cycle time tidak hanya berfungsi sebagai metrik, tetapi juga sebagai alat analisis yang membantu Anda membuat keputusan strategis dalam meningkatkan produktivitas.
Kesimpulan
Menghitung cycle time adalah langkah penting dalam mengukur dan meningkatkan efisiensi proses produksi. Dengan memahami dan menganalisis cycle time, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, merencanakan kapasitas produksi dengan lebih baik, dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas serta mengurangi biaya operasional.
Bagi Anda yang ingin menerapkan metode ini dalam bisnis, pertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP). Sistem ini mampu membantu dalam pengumpulan dan analisis data produksi secara real-time, sehingga proses cara menghitung cycle time menjadi lebih akurat, mudah, dan praktis untuk dipantau setiap saat.
Dengan dukungan teknologi ini, perusahaan Anda dapat memiliki visibilitas penuh terhadap alur produksi, sekaligus memastikan keputusan strategis dibuat berdasarkan data yang valid.
Bangun Kariermu sebagai Software Developer bersama TOGI
Ambil kesempatan emas untuk menjadi bagian dari transformasi digital bersama TOGI (Tekno Gemilang Indonesia). Jadilah software developer yang siap berkontribusi pada proyek-proyek besar dan berkembang bersama perusahaan-perusahaan ternama.
Pilih jalur karier sesuai keahlianmu. TOGI membuka peluang untuk berbagai posisi penting, mulai dari Frontend Developer, Backend Developer, Fullstack Developer, Mobile App Developer, hingga DevOps Engineer. Tentukan spesialisasimu dan tunjukkan kemampuan terbaikmu.
Ikuti proses seleksi yang cepat, transparan, dan terarah. Dalam hitungan 7 sampai 14 hari kerja kamu berkesempatan menempati posisi strategis baik sebagai karyawan permanen, kontrak proyek, maupun IT outsourcing jangka panjang.
Bangun dirimu menjadi talenta digital yang adaptif, inovatif, dan berkualitas tinggi. Bersama TOGI, bukan hanya pekerjaan yang kamu dapatkan, tetapi juga peluang karier berkelanjutan di dunia teknologi yang terus berkembang.
Comments
Post a Comment